Advertisement

23 Mar 2017

Profil Pendidikan Yatim Piatu Pesantren Millenium, Sidoarjo, Jawa Timur

 
Pesantren Millenium di Sidoarjo merupakan lembaga pendidikan yang mengkhususkan diri untuk kalangan yatim piatu.

Keberadaan pendidikan seperti ini seharusnya diperhatikan pemerintah, karena mereka telah melakukan sesuatu yang menjadi tugas pemerintah, melalui Kementerian Sosial. (baca)

Begitu juga beberapa pesantren lansia yang berada di berbagai tempat lainnya.

Pesantren yatim piatu dan lansia merupakan tempat yang tepat bagi relawan yang ingin belajar, khususnya tempat praktikum bagai mahasiswa yang mempunyai jiwa membantu.


16 Mar 2017

Simalungun Jadi Pusat Destinasi Agrowisata di Sumut

 
Bupati Simalungun JR Saragih menyatakan mengembangkan kabupaten Simalungun, Sumatera Utara sebagai salah satu destinasi agrowisata.

"Agrowisata di Simalungun menjadi salah satu pengembangan pariwisata di Danau Toba. Dengan menghidupkan agrowisata maka wisatawan memiliki banyak pilihan untuk berlibur selain Danau Toba, wisata religi, serta heritage," ucapnya lewat keterangan tertulis, Sabtu (11/3/2017).

Menurutnya, destinasi agrowisata di Kabupaten Simalungun tersebar di beberapa titik diantaranya di Kecamatan Purba, Tinggiraja, Tanah Jawa, Dolok Panribuan, Parapat, Tigarasmaka, Karanganyar serta Simarjarunjung.

"Kita akan buat semenarik mungkin, semua gratis. Paling penting semua wisatawan yang datang maupun masyarakat tidak boleh merusak lingkungan," lanjutnya tersenyum.

Dalam pengembangannya, JR Saragih juga berniat membangun tempat makan serta kegiatan aktivitas perbelanjaan sehingga agar pengemasan agrowisata menjadi lebih menarik.

Camat Dolok Panribuan Boas Manik menuturkan bila agrowisata akan memperkaya destinasi wisata yang ada di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Apalagi, destinasi tersebut saat ini masih didominasi oleh hutan lindung.

"Destinasi wisata di Dolok Panribuan yakni Balai Penelitian Kehutanan serta Camping Ground di Pondok Bulu yang kerap didatangi oleh wisatawan nusantara dan mancanegara, demi menjaganya kita akan membuat aturan yang ketat agar alam tetap terjaga dengan baik," urainya.

Hal serupa diucapkan oleh Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, Pahala Resin Sinaga yang merasa promosi akan terus dilakukan sehingga bisa membawa dampak untuk pertumbuhan perekonomian daerah dan masyarakat yang ada di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

"Kita akan membuat paket wisata yang akan bekerjasama dengan stakeholder terkait. Bagi kami, promosi sangat penting guna mengenalkan agrowisata yang ada di Kabupaten Simalungun," paparnya. (sumber)


Mengenal Eco Tourism di Barumun Nagari, Padang Sidempuan

 
Langit masih menguning di ufuk pagi. Gumpalan awan di langit menggelayut kelabu seolah masih dirundung kantuk. Beberapa saat kemudian, hangat sinar matahari menguak panorama menakjubkan di muka belantara. Hari baru telah lahir, fajar menyapa dengan ramah.

Itu hanya sekilas senyum di Desa Batunanggar, Kecamatan Batang Onang, Padang Lawas Utara, sekitar 12 jam dari Medan. Jangan pikirkan jarak. Karena suguhan bentang alam yang masih lestari yang menantang dan satwa-satwa eksotis menunggu di antara pepohonan. Rasa capai dan pusing di perjalanan akan lenyap sesampainya di beranda Danau Tasik nan cantik. Selamat datang di Kawasan Ekowisata Barumun Nagari.

Namanya memang belum akrab di telinga. Belum pula terbayang seperti apa keelokannya. Entah apa kelebihannya dibandingkan kawasan ekowisata lainnya. Tanpa bermaksud untuk membandingkan, tempat ini layak untuk dimasukkan dalam agenda perjalanan yang perlu diulang-ulang tiap tahunnya. Karena, sangat disayangkan jika pengalaman bertualang di sini hanya sekali dialami seumur hidup.

Pertanyaannya, kenapa pula bisa seperti itu? Tak sulit menjawabnya, tapi terlalu luas untuk dijelaskan dalam tulisan yang singkat. Bahkan, banyak pun foto di spot-spot penatapan yang cantik, mungkin belum bisa mewakili. Namun, seberapapun besarnya harapan dari tulisan singkat ini bisa menjelaskannya, tetap dirasa perlu. Baiklah.

Taman alam ini berada di zona penyangga kawasan Suaka Margasatwa (SM) Barumun, yakni kawasan hutan konservasi yang tidak boleh ada aktivitas apapun yang merusaknya. Dikelola dengan konsep ekowisata karena melibatkan peran serta masyarakat untuk menekan laju deforestasi kawasan hutan.

Nah, di Barumun Nagari, orang-orang dapat menyusuri koridor yang menyambungkan hutan luas dengan hutan dataran rendah di bawah (green belt) yang masih kaya akan makanan hewan langka menggunakan jeep trail. Sambilmenyusuri green belt, orang-orang apat menikmati pemandangan dan melihat hewan langka langsung seperti Siamang, Burung Rangkong, dan Rusa.

Tercatat, kawasan ini merupakan habitat enam satwa langka yang menjadi spesies kunci di SM Barumun yang sekarang dalam kondisi hampir punah, seperti harimau Sumatera, gajah Sumatera, orangutan Sumatera, Hornbill/burung rangkong, siamang dan Tapir.

Tantangan lain, adalah mountain bike trail. Di kawasan ini sudah dibangun sarana montain bike trail yang menunggu untuk dites. Prinsipnya hampir sama dengan jeep trail, namun dengan rute berbeda. Pemandangan alam yang indah dan melihat hewanlangka dapat dilakukan sambil menyusuri green belt dengan sepeda.

Kegiatan lain seperti rafting, maupun jungle track dengan menyusuri hutan belantara di dalam sekitar SM Barumun juga bisa dilakukan. Jika beruntung akan menemukan orangutan, gajah, tapir serta binatang lainnya. "Dan yang menjadi ikon kita adalah pada sabana di sekeliling dan Danau Tasik, danau eksotis yang menawan, silakan lihat sendiri dan rasakan sensasinya setelah jeep trail ataupun bike trail, dilanjutkan dengan menyeberangi danau dari ujung ke ujung," kata Manajer Program Barumun Nagari Ecotourism, Hendry Suryadi.

Dijelaskannya, konsep ekowisata yang ditawarkannya menitikberatkan pada aspek konservasi, pendidikan dan peningkatan ekonomi warga lokal. Selain menikmati sensasi petualangan dengan menggunakan mobil jeep dan sepeda wisatawan nantinya juga akan diajak secara langsung menggali kearifan budaya masyarakat lokal. Seperti misalnya melihat langsung proses pembuatan gula aren, menikmati sajian kuliner lokal "holat" dan menikmati kesenian tradisional seperti gordang sambilan.

"Ini adalah konsep wisata minat khusus. Kenapa, karena kita menawarkan petualangan, pendidikan dan budaya dari masyarakat lokal," ungkapnya.
Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BBKSDA Sumut, Fitri Nur mengatakan, kawasan ekowisata Barumun Nagari yang merupakan penyangga SM Barumun adalah salah satu program percontohan konsep kesatuan pengelolaan hutan konservasi (KPHK) berbasis landscape yang berkolaborasi dengan berbagai pihak. Konsep pemanfaatan hasil hutan non kayu ini diharapkan bisa menekan angka gangguan kawasan dan perambahan.

"SM Barumun merupakan kawasan non taman nasional (TN) terluas yang ada di Sumut. Kawasan ini juga menjadi habitat beberapa jenis satwa kunci seperti harimau Sumatera, orang utan, siamang, burung rangkong dan beruang madu yang jika dikelola dengan memanfaatkan jasa lingkungan bisa membuka peluang bagi masyarakat sekitar kawasan dan pihak lainnya untuk mendapatkan keuntungan. Jika kesamaan visi ini terbangun kami yakin rasa mempertahankan kawasan SM Barumun juga akan terbangun," urainya.

Dengan luas kawasan mencapai 40.330 haktera juga tak lepas dari aktivitas perambahan ilegal yang dilakukan oknum penggarap. Setidaknya 1.000 hektare lebih kini sudah beralihfungsi menjadi perkebunan, tempat tinggal dan sebagainya.

"Dengan luas kawasan itu, tak seimbang dengan jumlah personil. Jadi, sangat dibutuhkan sekali peran masyarakat dalam melakukan pengasawan. Menjadikan kawasan penyangga sebagai kawasan ekowisata diharapkan menjadi solusi yang ampuh dalam melestarikan kawasan SM Barumun," terangnya.

Sebagai informasi tambahan, untuk menuju lokasi ini, dapat ditempuh dengan dua cara, yakni jalur darat dan jalur udara. Untuk jalur darat, yakni, Medan - Kisaran - Kota Pinang - Gunung Tua - Aek Godang - Batunanggar, dengan jarak tempuh 475 km dengan waktu 8 jam. Bisa juga rute Medan - Pematang Siantar - Balige - Tarutung - Sipirok - Batunanggar, dengan jarak jarak tempuh 510 km dengan waktu 9 jam.

Sementara itu, untuk jalur udara, yakni, Medan - Bandara Kualanamu - Bandara Aek Godang - Batunanggar, dengan waktu tempuh 1 jam perjalanan. Selain itu, bisa juga dari Medan - Bandara Kualanamu - Bandara Pinangsori Sibolga - Padang Sidimpuan - Aek Godang - Batunanggar, dengan waktu tempuh 3 jam. Selamat berpetualang! (sumber)


Links