Jangan Rusak Suasana Kondusif di Simalungun
Sunday, 18-September-2005, 12:30:47 163 klik
Ketua LVRI Simalungun Letkol (Purn) W Damanik berharap, agar semua pihak bisa bersikap dewasa serta tidak merusak suasana kondusif yang sudah terbangun di Simalungun. Pelaksanaan pemilihan yang baru berlangsung tersebut menurutnya, sangat patut diacungi jempol, mengingat tingginya animo masyarakat serta bagusnya hasil yang diperoleh
Ketua LVRI Simalungun Letkol (Purn) W Damanik berharap, agar semua pihak bisa bersikap dewasa serta tidak merusak suasana kondusif yang sudah terbangun di Simalungun. Pelaksanaan pemilihan yang baru berlangsung tersebut menurutnya, sangat patut diacungi jempol, mengingat tingginya animo masyarakat serta bagusnya hasil yang diperoleh.
Terlepas dari hal di atas, W Damanik melihat bahwa kemenangan Zulkarnain Damanik-Pardamean Siregar terjadi karena masyarakat sudah sangat mengerti apa yang terjadi di Simalungun selama ini. Masyarakat awam sudah bisa membanding-bandingkan tingkat perkembangan pembangunan sesuai dengan alokasi dana yang tersedia.
Dulu ketika belum otonom di bawah kepemimpinan Djabanten Damanik, dana APBD hanya Rp 120 miliar, dimana Rp 90 miliar di antaranya sudah habis untuk belanja pegawai tinggal Rp 30 miliar untuk pembangunan. Sesudah periode Djabanten, ternyata masyarakat melihat, lima tahun terakhir ini tidak ada perkembangan menyolok dengan sebelum-sebelumnya. Wajar saja kalau masyarakat akhirnya menginginkan perubahan dan pembauran,” papar mantan tentara yang pernah “turun” ke Timor Timur itu.
“Dan itu semua hanya ada pada pasangan Drs HT Zulkarnain Damanik MM–Pardamean Siregar SP yang akhirnyamemenangkan Pilkada Simalungun dengan mutlak,” sambungnya.
Selain itu, kesederhanaan pasangan Zulkarnain Damanik–Pardamean Siregar juga menjadi faktor penting kemenangan tersebut. Kata W Damanik, kalau hanya mau bicara dana, dirinya tidak akan mau ikut mendukung pasangan nomor 4 tersebut sampai turun ke desa-desa maupun nagori-nagori.
“Tapi saya dan kawan-kawan yang lain melihat kebenaran dalam pasangan ini, sehingga meski dengan dana minim, tetap bersemangat untuk berjuang. Kita lihat saja kampanye Zulkarnain–Pardamean yang sederhana dan tidak jor-joran. Tapi massa tetap datang meski tahu di sana tidak akan ada makan-makan enak atau pembagian uang,” katanya.
Soal mengapa dia mau mendukung Zulkarnain–Pardamean meski tidak mendapatkan apa-apa dikatakannya hanya pasangan inilah yang lebih mau menghormati veteran dari seluruh calon yang ikut pilkada. Yang lain tidak punya perhatian sama sekali, bahkan permintaan audiensi LVRI ke Pemkab Simalungun tak kunjung dikabulkan sampai masa pemerintahan periode sekarang bakal berakhir.
Saya yakin tidak salah dengan pilihan ini. Zulkarnain–Pardamean akan berhasil membawa Simalungun menjadi sebuah daerah yang maju,” tegasnya.
Sementara itu, setelah berhasil melaksanakan tahapan-tahapan Pilkada Simalungun dengan baik, menurut sumber di KPUD Selasa (20/9), KPUD Simalungun akan pleno untuk membuat penetapan hasil penghitungan suara, sekaligus mengumumkannya pada hari itu juga. Sebenarnya pleno rencananya dilaksanakan 17 September kemarin, namun karena sesuatu hal, lantas diundurkan.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data-data yang dihimpun khususnya dari Kantor Panwas Pilkada Simalungun, perolehan suara Zulkarnain–Pardamean mendominasi hasil pemilihan setelah “mendulang” 151.144 suara. Disusul dengan selisih mencapai 40 ribuan oleh pasangan Hugo–Iskandar 106.537, lalu Rajisten–Ponidi 84.971, dan pasangan Yan Santoso –Fatimah 40.512 suara.
Menurut para pengamat, dengan total 383.164 partisipan (di atas 80%) maka pelaksanaan Pilkada Simalungun termasuk salah satu yang paling berhasil di Indonesia. Rata-rata partisipan pelaksanaan pilkada di daerah-daerah lain hanya sekisaran 70%, bahkan di kota-kota besar seperti Medan tidak sampai 60%.
Sunday, 18-September-2005, 12:30:47 163 klik
Ketua LVRI Simalungun Letkol (Purn) W Damanik berharap, agar semua pihak bisa bersikap dewasa serta tidak merusak suasana kondusif yang sudah terbangun di Simalungun. Pelaksanaan pemilihan yang baru berlangsung tersebut menurutnya, sangat patut diacungi jempol, mengingat tingginya animo masyarakat serta bagusnya hasil yang diperoleh
Ketua LVRI Simalungun Letkol (Purn) W Damanik berharap, agar semua pihak bisa bersikap dewasa serta tidak merusak suasana kondusif yang sudah terbangun di Simalungun. Pelaksanaan pemilihan yang baru berlangsung tersebut menurutnya, sangat patut diacungi jempol, mengingat tingginya animo masyarakat serta bagusnya hasil yang diperoleh.
Terlepas dari hal di atas, W Damanik melihat bahwa kemenangan Zulkarnain Damanik-Pardamean Siregar terjadi karena masyarakat sudah sangat mengerti apa yang terjadi di Simalungun selama ini. Masyarakat awam sudah bisa membanding-bandingkan tingkat perkembangan pembangunan sesuai dengan alokasi dana yang tersedia.
Dulu ketika belum otonom di bawah kepemimpinan Djabanten Damanik, dana APBD hanya Rp 120 miliar, dimana Rp 90 miliar di antaranya sudah habis untuk belanja pegawai tinggal Rp 30 miliar untuk pembangunan. Sesudah periode Djabanten, ternyata masyarakat melihat, lima tahun terakhir ini tidak ada perkembangan menyolok dengan sebelum-sebelumnya. Wajar saja kalau masyarakat akhirnya menginginkan perubahan dan pembauran,” papar mantan tentara yang pernah “turun” ke Timor Timur itu.
“Dan itu semua hanya ada pada pasangan Drs HT Zulkarnain Damanik MM–Pardamean Siregar SP yang akhirnyamemenangkan Pilkada Simalungun dengan mutlak,” sambungnya.
Selain itu, kesederhanaan pasangan Zulkarnain Damanik–Pardamean Siregar juga menjadi faktor penting kemenangan tersebut. Kata W Damanik, kalau hanya mau bicara dana, dirinya tidak akan mau ikut mendukung pasangan nomor 4 tersebut sampai turun ke desa-desa maupun nagori-nagori.
“Tapi saya dan kawan-kawan yang lain melihat kebenaran dalam pasangan ini, sehingga meski dengan dana minim, tetap bersemangat untuk berjuang. Kita lihat saja kampanye Zulkarnain–Pardamean yang sederhana dan tidak jor-joran. Tapi massa tetap datang meski tahu di sana tidak akan ada makan-makan enak atau pembagian uang,” katanya.
Soal mengapa dia mau mendukung Zulkarnain–Pardamean meski tidak mendapatkan apa-apa dikatakannya hanya pasangan inilah yang lebih mau menghormati veteran dari seluruh calon yang ikut pilkada. Yang lain tidak punya perhatian sama sekali, bahkan permintaan audiensi LVRI ke Pemkab Simalungun tak kunjung dikabulkan sampai masa pemerintahan periode sekarang bakal berakhir.
Saya yakin tidak salah dengan pilihan ini. Zulkarnain–Pardamean akan berhasil membawa Simalungun menjadi sebuah daerah yang maju,” tegasnya.
Sementara itu, setelah berhasil melaksanakan tahapan-tahapan Pilkada Simalungun dengan baik, menurut sumber di KPUD Selasa (20/9), KPUD Simalungun akan pleno untuk membuat penetapan hasil penghitungan suara, sekaligus mengumumkannya pada hari itu juga. Sebenarnya pleno rencananya dilaksanakan 17 September kemarin, namun karena sesuatu hal, lantas diundurkan.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data-data yang dihimpun khususnya dari Kantor Panwas Pilkada Simalungun, perolehan suara Zulkarnain–Pardamean mendominasi hasil pemilihan setelah “mendulang” 151.144 suara. Disusul dengan selisih mencapai 40 ribuan oleh pasangan Hugo–Iskandar 106.537, lalu Rajisten–Ponidi 84.971, dan pasangan Yan Santoso –Fatimah 40.512 suara.
Menurut para pengamat, dengan total 383.164 partisipan (di atas 80%) maka pelaksanaan Pilkada Simalungun termasuk salah satu yang paling berhasil di Indonesia. Rata-rata partisipan pelaksanaan pilkada di daerah-daerah lain hanya sekisaran 70%, bahkan di kota-kota besar seperti Medan tidak sampai 60%.
Tidak ada komentar:
Write komentar