Beberapa menit setelah kedatangan jenazah Rachman Halim, Presiden Komisaris PT Gudang Garam Tbk., Minggu (27/7) petang sekitar pukul 17.30 wib, kesibukan menjadi makin bertambah di sekitar rumah duka.
Ratusan lampu tambahan yang masing-masing berkekuatan 100 watt secara mendadak dipasang para petugas khusus di sepanjang jalan menuju kediaman lelaki kelahiran Kediri pada tahun 1947 yang bernama asli Tjoa To Hing itu.
Selain memasang lampu, ratusan Satpam dibantu aparat TNI/Polri juga melakukan pemblokiran jalan menuju rumah duka. Ribuan masyarakat yang ingin mendekati rumah di Jalan Demak Nomor 1 di kompleks pabrik itu diminta untuk menjauh hingga radius 200-500 meter dari rumah duka.
"Saya tidak tahu mengapa jalan-jalan ini ditutup. Saya hanya menjalankan perintah atasan," kata Mochamad Sokip, petugas satuan pengamanan di kediaman rumah Rachman Halim.
Meskipun melarang masyarakat melewati rumah duka, terlihat puluhan kendaraan mewah terus memasuki jalan menuju rumah seluas 1 hektare lebih yang dikelilingi pagar besi bertinggi sekitar 4 meter itu. Mobil-mobil keluaran terbaru itu kebanyakan milik para petinggi dan pejabat Gudang Garam.
Sementara kesibukan juga terlihat di hampir seluruh unit di pabrik rokok terbesar di Asia itu. Meskipun banyak karyawan yang libur hari Minggu, begitu mendengar bos tertinggi perusahaan di tepi Sungai Brantas itu meninggaldunia, tiap divisi langsung memerintahkan anak buahnya masuk kantor.
"Siapa yang tidak sedih mendengar pimpinan kami wafat. Saya ikhlas masuk kantor mendadak meskipun sebenarnya waktunya libur," kata salah seorang karyawati di Unit I yang berada di kawasan Semampir Kota Kediri.
Sejauh ini belum ada kepastian akan dimakamkan dimana jenasah Rachman Halim. Waktu pelaksanaan pemakaman juga belum bisa diketahui. "Mohon maaf saya belum bisa menjawab hal itu. Itu murni kewenangan keluarga. Mohon tunggu saja perkembangan selanjutnya," kata Slamet Budiono, Wakil Direktur Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Umum PT Gudang Garam Tbk. Minggu (27/7) malam.
Ratusan lampu tambahan yang masing-masing berkekuatan 100 watt secara mendadak dipasang para petugas khusus di sepanjang jalan menuju kediaman lelaki kelahiran Kediri pada tahun 1947 yang bernama asli Tjoa To Hing itu.
Selain memasang lampu, ratusan Satpam dibantu aparat TNI/Polri juga melakukan pemblokiran jalan menuju rumah duka. Ribuan masyarakat yang ingin mendekati rumah di Jalan Demak Nomor 1 di kompleks pabrik itu diminta untuk menjauh hingga radius 200-500 meter dari rumah duka.
"Saya tidak tahu mengapa jalan-jalan ini ditutup. Saya hanya menjalankan perintah atasan," kata Mochamad Sokip, petugas satuan pengamanan di kediaman rumah Rachman Halim.
Meskipun melarang masyarakat melewati rumah duka, terlihat puluhan kendaraan mewah terus memasuki jalan menuju rumah seluas 1 hektare lebih yang dikelilingi pagar besi bertinggi sekitar 4 meter itu. Mobil-mobil keluaran terbaru itu kebanyakan milik para petinggi dan pejabat Gudang Garam.
Sementara kesibukan juga terlihat di hampir seluruh unit di pabrik rokok terbesar di Asia itu. Meskipun banyak karyawan yang libur hari Minggu, begitu mendengar bos tertinggi perusahaan di tepi Sungai Brantas itu meninggaldunia, tiap divisi langsung memerintahkan anak buahnya masuk kantor.
"Siapa yang tidak sedih mendengar pimpinan kami wafat. Saya ikhlas masuk kantor mendadak meskipun sebenarnya waktunya libur," kata salah seorang karyawati di Unit I yang berada di kawasan Semampir Kota Kediri.
Sejauh ini belum ada kepastian akan dimakamkan dimana jenasah Rachman Halim. Waktu pelaksanaan pemakaman juga belum bisa diketahui. "Mohon maaf saya belum bisa menjawab hal itu. Itu murni kewenangan keluarga. Mohon tunggu saja perkembangan selanjutnya," kata Slamet Budiono, Wakil Direktur Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Umum PT Gudang Garam Tbk. Minggu (27/7) malam.
Tidak ada komentar:
Write komentar