12 Apr 2007

Melanggar Binneka Tunggal Ika

 

10 Apr 07 19:54 WIB
VCD Pelecehan Islam Beredar

Probolinggo, WASPADA Online
Peredaran VCD yang berisi pelecehan terhadap agama Islam terus merambah berbagai wilayah di Indonesia, bahkan sebagian sudah beredar ke luar negeri. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk pembuat VCD tersebut, Selasa (10/4). VCD SARA yang berisi kegiatan training doa yang digelar sebuah kelompok bernama Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI) Wilayah Jatilira itu direkam di sebuah hotel di Kota Batu, 17-21 Desember 2006.

Digambarkan dalam VCD berdurasi 1 jam itu, para peserta training doa mengenakan busana Muslim, bahkan sebagian mengenakan sorban. Diiringi musik, mereka menyanyikan lagu-lagu nasrani. Dalam rekaman itu juga diperlihatkan seorang pendeta yang sedang membaca doa, sementara peserta training doa lainnya menangis.

Dalam ceramahnya, seorang pemimpin kelompok itu menghina Islam dengan mengucapkan kata-kata yang tidak pantas dan sangat provokatif sambil mengangkat sebuah Mushab Alquran edisi terjemahan. Sebenarnya tak banyak yang istimewa dari video ini, selain hanya kata-kata pujian, nyanyian doa-doa dan petuah-petuah agama dari beberapa sang pemimpin agama.

Hanya saja, di antara isinya yang cukup meresahkan adalah beberapa potongan kalimat dan tindakan yang bisa dikategorikan sebagai pelecehan atau penistaan agama. Isi ringkas video ini dimulai dari nyanyian lagu-lagu ruhani olah jamaah pria dan wanita. Sebagaimana khas baju kebesaran kaum Muslim, sang wanita, rata-rata menggunakan kerudung dan baju Muslimah. Sedang sebagaian besar pria menggunakan sarung, baju koko dan kopiah haji berwarna putih.

Beberapa menit kemudian, jamaah menghentikan nyanyiannya untuk mendengar petuah seseorang. "Ada hal yang akan menghalangi pertemuan kita dengan tuhan malam hari ini, yaitu dosa….sebagai kerendahan hati kita pada tuhan. Marilah kita mengambil posisi sujud ke hadirat tuhan." Para jamaah kemudian duduk. Sebagian ada yang bersujud. Mereka berdoa sembari dipandu salah seoarang yang memimpin doa. Tak beberapa lama, acara dilanjutkan menyanyikan lagu puji-pujian kembali. Acara seperti ini, berlangsung beberapa menit.

Dalam gambar, nampak beberapa foto kegiatan bertuliskan; "Pelayanan Dalam Stop Out Malang". Ada gambar beberapa orang melakukan pelayanan sosial di tengah-tengah masyarakat. Gambar dilanjutkan dengan empat foto. Ada orang berkumpul, beberapa orang nampak mengenakan jilbab. Di atas foto ada tulisan besar berbunyi, "Friendship Evangelism" dan "Pelayanan Komunitas". Dilanjutkan foto-foto kegiatan bertuliskan, "Profesional Disciplesship Training (PDT)".

Puncaknya, ketika ada seseorang menggunakan kopiah putih (kemungkinan salah satu pemimpin) berdiri di antara para jamaah yang sedang duduk mengelilingi. Sambil berkhotbah, di tangan kirinya terlihat sedang memegang dua kitab. (belakangan kitab itu adalah Al-Quran dan Injil). "…..kalau kita dalam keadaan sehat, semata-mata karena anugrah Tuhan yang ajaib!." Dari mulutnyalah kemudian keluar kata-kata yang merupakan penistaan terhadap agama Islam.
Text Link Ads
Mengutuk
MUI Probolinggo yang mendapatkan keping VCD itu sangat mengutuk pembuat VCD tersebut. Sebab isi VCD itu bisa dikhawatirkan menimbulkan persoalan antar agama. Meskipun VCD ini belum jatuh ke tangan masyarakat, namun MUI minta polisi melakukan pencegahan.

VCD itu sudah merambah Probolinggo, Jawa Timur. VCD yang juga pernah menggegerkan Kota Batu dan Malang itu dinilai bisa menimbulkan ketegangan antar agama. "Kami minta kepada aparat keamanan untuk segera menghentikan peredaran VCD itu. Dan yang paling prinsip adalah tangkap pelakunya dan hukum," pinta Sekretaris MUI H Yasin.

Yasin belum menerima langsung adanya VCD di tangan masyarakat. "Tapi siapa yang tahu. Sangat mungkin sudah beredar," tambah dia. Ulama dan kiai di Probolinggo, kata Yasin, meminta kepolisian bergerak cepat. "Saya bilang ke Kapolres kita berlomba dengan waktu, sangat mungkin dimanfaatkan pihak pihak lain. Sangat berbahaya itu. Jangan sampai timbul konflik," kata H Yasin.

H Yasin mencontohkan upaya mengadu domba dengan isu agama saat ini mulai terjadi di Jawa Timur. Dia mencontohkan soal warga yang menghadang warga Syiah di Sampang, kemudian di Pasuruan ada isu soal aliran sesat. "Ulama dan polisi harus bahu membahu mengamankan umat," kata dia.

Meski tak jelas dari organisasi apa dan lembaga agama mana, sebagian masyoritas Muslim meyakini, kegiatan ini diselenggarakan oleh kelompok non Muslim. Namun kenyataan ini dibantah kalangan Nasrani. Ketua Umum Badan Kerja Sama Gereja (BKSG) Kota Batu, Micha NL Tobing mengatakan sudah membuat keputusan bersama terkait kasus ini untuk menepis anggapan bahwa kegiatan itu sengaja dilakukan kaum Nasrani, seperti tercantum di VCD. "Kami sangat menyesalkan beredarnya VCD ini. Karena itu, pengusutan kasus ini kami serahkan sepenuhnya ke aparat keamanan," ujarnya di Harian Surya.

Tidak ada komentar:
Write komentar

Links